Pontianak. Dengan semakin digencarkannya penggunaan transaksi non tunai (Cashless) di seluruh Indonesia semakin menguatkan betapa pentingnya kebutuhan masyarakat masih sangat berkaitakan dengan dunia perbankan. Maraknya aksi penipuan berkedok “papa minta pulsa” sudah pernah meresahkan, dan kini kejahatan perbankan seolah selalu bermetamorfosis dan semakin maju baik dalam modus maupun pemiliha calon korbannya.
Kejahatan perbankan yang bagi orang kota yang akrab dengan dunia perbankan mungkin akan terkekeh kekeh dengan modus operandi pelaku penipuann itu karen sudah paham namun masih juga menjadi targetnya.
Namun hal ini mungkin tidak terjadi bagi mereka yang awam dan jauh dari sentuhan modern dunia perbankan atau yang kurang mengerti transaksi perbankan. Mereka kelompok yang palin rentan dan paling beresiko untuk ditipu.
Sudah banyak korban berjatuhan. Korbannya pun tidak lagi pilih pilih. Bahkan masyarakat perkotaan yang konon identik dengan kehidupan modern dunia perbankan juga bisa sepert kerbau yang dicucuk hidungnya oleh penipu,
|
Dengan hanya memainkan emosi mereka mudah ditipu. Orang kalau sudah panik apa saja akan dilakukan. Dan hal inilah yang dipahami betul oleh para pelaku penpuan.
Bagaimana dengan transaksi jual beli di pasar tradisional maupun modern, metoda pembayaran dengan teknik transfer antar bank sudah lazim dilakukan. Namun tidak sedikit orang yang tertipu dengan teknik sederhana seperti tranfer bank ini.
Bagaimana cara modus operandi penipu yang memperdaya korbannya dengan dalih sudah melakukan transfer bank dengan mengirimkan fake bill atau bukti pembayarn transfer yang palsu? SMS banking menjadi salah satu solusi untuk menangkis kejahatan perbankan jenis ini.
Jadi begitu ada klien anda mengaku sudah melakukan transfer, dan dia melampirkan bukti transfer kepada anda melalui saluran WA, email atau BBM, sebaiknya jangan mudah langsung percaya. Cek terlebih dahulu rekening anda, apakah benar dananya sudah masuk? Nah jika anda berlangganan SMS banking, maka system akan memberi SMS notifikasi bahwa dana yang dimaksud sudah masuk. (Asep Haryono)
Kejahatan perbankan yang bagi orang kota yang akrab dengan dunia perbankan mungkin akan terkekeh kekeh dengan modus operandi pelaku penipuann itu karen sudah paham namun masih juga menjadi targetnya.
Namun hal ini mungkin tidak terjadi bagi mereka yang awam dan jauh dari sentuhan modern dunia perbankan atau yang kurang mengerti transaksi perbankan. Mereka kelompok yang palin rentan dan paling beresiko untuk ditipu.
![]() |
BUKTI TRANSFER : Jika ada menerima informasi ada pembayaran melalui tranfer dengan melampirkan dokumen ini cek dahulu. Foto Asep Haryono |
Sudah banyak korban berjatuhan. Korbannya pun tidak lagi pilih pilih. Bahkan masyarakat perkotaan yang konon identik dengan kehidupan modern dunia perbankan juga bisa sepert kerbau yang dicucuk hidungnya oleh penipu,
|
Dengan hanya memainkan emosi mereka mudah ditipu. Orang kalau sudah panik apa saja akan dilakukan. Dan hal inilah yang dipahami betul oleh para pelaku penpuan.
Bagaimana dengan transaksi jual beli di pasar tradisional maupun modern, metoda pembayaran dengan teknik transfer antar bank sudah lazim dilakukan. Namun tidak sedikit orang yang tertipu dengan teknik sederhana seperti tranfer bank ini.
Bagaimana cara modus operandi penipu yang memperdaya korbannya dengan dalih sudah melakukan transfer bank dengan mengirimkan fake bill atau bukti pembayarn transfer yang palsu? SMS banking menjadi salah satu solusi untuk menangkis kejahatan perbankan jenis ini.
Jadi begitu ada klien anda mengaku sudah melakukan transfer, dan dia melampirkan bukti transfer kepada anda melalui saluran WA, email atau BBM, sebaiknya jangan mudah langsung percaya. Cek terlebih dahulu rekening anda, apakah benar dananya sudah masuk? Nah jika anda berlangganan SMS banking, maka system akan memberi SMS notifikasi bahwa dana yang dimaksud sudah masuk. (Asep Haryono)