Catatan Asep Haryono
Salah satu kegiatan yang membuat para penulis blog (baca : blogger) bersemangat dalam menulis blog adalah lomba atau kompetisi yang bertema blog. Sebenarnya ada sedikit perbedaan penafsiran mengenai kriteria apa yang sebenarnya bisa menjadi lomba blog.
Ada lomba menulis atau writing competition namun penempatannya di dalam blog peserta. Kemudian ada lomba desain blog (blog design) yakni lomba yang khusus tentang keindahan bangunan atau infrastruktur sebuah blog. Serta masih banyak lagi sejenisnya. Semuanya bermuara pada blog itu sendiri
Beberapa hal berikut ini sering menjadi bahan pertanyaan para peserta sebuah kompetisi atau lomba bertemakan blog yaitu kriteria lomba atau kompetisi, dewan juri yang menilai hasil karya peserta lomba blog , jenis award atau penghargaan atau hadiah bagi para pemenang. Baiklah saya akan coba bahas satu persatu secara singkat saja dalam artikel saya pada kesempatan kali ini.
Kriteria Lomba Blog
Salah satu hal pokok dalam setiap penyelenggaraan lomba Blog adalah kriteria atau faktor faktor apa saja yang akan dinilai dari sebuah lomba atau kompetisi bertema blog. Saya berikan contoh : Kriteria penilaian meliputi kesesuaian antara judul dengan tema , jumlah minimal kata , kedalaman konten , kelengkapan lomba dan masih banyak lagi lainnya. Sosialisasi kriteria lomba blog memang seharusnya disampaikan kepada para calon peserta lomba sehingga mereka bisa memperhitungkan kekuatannya di aspek mana saja dia akan kemungkinan mendapat poin tertinggi. Ini pendapat saya
Konsistensi dewan juri juga harus dijaga. Jangan sampai ada suara suara sumbang terhadap kriteria dewan juri setelah pemenang diumumkan. Memang dewan juri sudah bisa memasang "tameng" dengan kalimat "keputusan juri tidak dapat diganggu gugat dan tidak melayani surat menyurat". Di sinilah dewan juri menunjukkan kekuasaannya. Kalau sudah ada kalimat seperti itu siapa lagi yang mau memprotes, mendemo atau mempertanyakan keputusan dewan juri. Calon peserta seperti di "bungkam" kebebasan berpendapatnya jika dewan juri sudah mengeluarkan "jurus maut" nya yang satu itu.
Konsistensi yang saya maksudkan di sini adalah kesesuaian antara kriteria lomba blog dengan output yang dihasilkan atau dikirimkan para pesertanya. Saya beri contoh mudah : Jika yang dinilai adalah postingan atau konten artikel maka dewan juri tidak perlu buang waktu menelanjangi desain (design) atau keindahan bangunan sebuah blog karena bukan lomba desain blog. Jadi jangan tertukar. Lomba blog yang utamanya adalah artikel justru malah yang keluar sebagai pemenang adalah blog yang indah, canggih dan gemerlapan bentuk fisiknya
Dewan Juri Penilai
Dalam sebuah lomba apa pun jenisnya tentu kriteria penilaian dibuat oleh dewan juri yang harus dipatuhi oleh para peserta lombanya. Dalam sebuah kompetisi atau lomba blog, tentu dewan juri membuat kriteria atau syarat apa saja yang harus dipatuhi oleh para pesertanya.
Jika para peserta lomba blog tidak memenuhi butir butir persyaratan dan syarat ketentuan yang dibuat oleh dewan juri maka ancaman diskualifikasi atau pembatalan kepesertannya dalam lomba bisa diaktifkan. Juri tentu berhak membatalkan calon peserta karena dianggapnya abuse (melanggar) syarat dan ketentuan lomba blog yang sudah ditetapkan dewan Juri
Dalam sebuah lomba Blog mana pun sangat tidak elok jika Juri hanya satu orang saja. Ini menimbulkan dugaan atau sangka buruk pada peserta terhadap kinerja dan sportifitas juri dalam sebuah lomba. Jika juri hanya 1 (satu) orang saja sangat berpotensi penilaian berdasarkan feeling sang juri atau potensi subyektifitasya sangat besar.
Hal semacam ini sebaiknya disadari oleh para penyelenggara lomba blog sebelum kegiatan lomba ini benar benar di gelar dan diikuti oleh umum. Para peserta berhak tahu kondite, kredibilitas dan kapasitas dewan juri lomba. Kalau perlu umumkan siapa nama nama dewan juri nya, apa profesi mereka sehari hari selain sebagai juri. Itu jauh lebih memberikan kepuasan semua pihak
Penghargaan atau Hadiah Pemenang
Hadiah uang atau fresh money masih menjadi idaman para peserta lomba blog. Memang pada umumnya hadiah bagi para pemenang lomba blog selain daripada sertifikat ataupun piala hadiah uang merupakan dambaan bagi para pemenang atau para juara lomba.
Ukuran besar kecilnya nominal hadiah uang bagi para pemenang bisa menjadi hal yang lain yang masih bisa didiskusikan kembali. Ukuran nominal hadiah uang sebenarnya relatif. Tergantung dari cakupan lomba itu sendiri apakah lokal atau bersifat nasional. Makin tinggi level lomba sampai penyelenggaraan ke tingkat nasional , maka hadiah uang akan lebih besar lagi. Saya kira inilah analogi saya.
Bagaimana dengan sertifikat pemenang atau piagam penghargaan? Walau hakikatnya berupa selembar surat keterangan pemenang bertanda tangan panitia penyelenggara beserta stempelnya, tetap diburu para blogger. Mengapa? Karena selembar surat keterangan (piagam pemenang atau sertifikat kejuaraan lomba) menjadi nilai tambah bagi sang blogger itu sendiri. Piagam lomba blog atau sertifikat juara blog bisa menaikan"gengsi" atau "pasaran"sang blogger di mata masyarakat. Terlebih bagi blogger yang punya jasa desain blog tentu akan menaikkan reputasinya port folio nya. Trust me. Percayalah
Timbul pertanyaan mengelitik. Apakah nominal hadiah lomba blog yang berupa hadiah uang disosialisasikan terlebih dahuu kepada para peserta?. Apakah panitia penyelenggara lomba blog harus atau wajib mencantumkan hadiah hadiah apa yang akan mereka dapatkan jika berhasil menjadi juara 1, 2 atau 3?. Silahkan sahabat blogger memberikan tanggapannya atas 2 poin pertanyaan dalam artikel ini. Saya akan mencoba menyampaikan pandangan dan pendapat saya untuk menjawab dua pertanyaan di atas.
Pendapat pertama saya : Sebaiknya diumumkan.
Saya punya alasannya. Jika hadiah hadiah diumumkan, maka dampak positifnya para peserta lomba akan lebih bersemangat. Karena hadiah hadiah sudah jelas terpampang didepan mata. Namun hal berbeda akan terjadi jika panitia penyelenggara lomba Blog tidak mendapatkan bantuan dana dari sponsor. Ini lazim jika panitia penyelenggara tidak menganggarkan hadiah hadiah pemenang diambil dari pos budgetnya sendiri melainkan full bergantung sepenuhnya pencairan dari sponsor.
Jika hal ini terjadi dimana para peserta yang sudah gembira berhasil memenangkan kompetisi atau lomba blog tentu akan berharap segera menerima hadiah yang sudah menjadi HAK nya itu. Para pemenang lomba tentu akan merasa kecewa jika mereka harus menunggu sampai hadiah dari sponsor cair dan baru diberikan kepada mereka. Sampai berapa lama hadiah itu bisa mereka terima? Sampai berapa lama mereka harus menunggu apa yang menjadi haknya itu?
Dalam pandangan saya seharusnya ini tidak boleh terjadi. Para peserta atau para pemenang nantinya tidak perlu diajak ikutan pusing. Panitia penyelenggara lomba blog lah yang harusnya yang pusing.
Para peserta tidak mau tau. Mereka hanya tau begitu dinyatakan menang hadiah ya diterima. That the way it goes (memang seharusnya begitu) Kalau hadiah lomba nya saja belum ada, belum tersedia atau belum cair dari sponsor, sebaiknya lomba blog ditunda waktu penyelenggaraannya. Jangan dibiasakan tradisi yang tidak santun inisebab akan menjadi preseden buruk untuk penyelenggaraan (lomba) serupa dimasa yang akan datang. (Asep Haryono)
Ada lomba menulis atau writing competition namun penempatannya di dalam blog peserta. Kemudian ada lomba desain blog (blog design) yakni lomba yang khusus tentang keindahan bangunan atau infrastruktur sebuah blog. Serta masih banyak lagi sejenisnya. Semuanya bermuara pada blog itu sendiri
Beberapa hal berikut ini sering menjadi bahan pertanyaan para peserta sebuah kompetisi atau lomba bertemakan blog yaitu kriteria lomba atau kompetisi, dewan juri yang menilai hasil karya peserta lomba blog , jenis award atau penghargaan atau hadiah bagi para pemenang. Baiklah saya akan coba bahas satu persatu secara singkat saja dalam artikel saya pada kesempatan kali ini.
- Kriteria Lomba Blog
- Dewan Juri atau Juri Penilai
- Penghargaan (award) atau Hadiah pemenang
Kriteria Lomba Blog
Salah satu hal pokok dalam setiap penyelenggaraan lomba Blog adalah kriteria atau faktor faktor apa saja yang akan dinilai dari sebuah lomba atau kompetisi bertema blog. Saya berikan contoh : Kriteria penilaian meliputi kesesuaian antara judul dengan tema , jumlah minimal kata , kedalaman konten , kelengkapan lomba dan masih banyak lagi lainnya. Sosialisasi kriteria lomba blog memang seharusnya disampaikan kepada para calon peserta lomba sehingga mereka bisa memperhitungkan kekuatannya di aspek mana saja dia akan kemungkinan mendapat poin tertinggi. Ini pendapat saya
Konsistensi dewan juri juga harus dijaga. Jangan sampai ada suara suara sumbang terhadap kriteria dewan juri setelah pemenang diumumkan. Memang dewan juri sudah bisa memasang "tameng" dengan kalimat "keputusan juri tidak dapat diganggu gugat dan tidak melayani surat menyurat". Di sinilah dewan juri menunjukkan kekuasaannya. Kalau sudah ada kalimat seperti itu siapa lagi yang mau memprotes, mendemo atau mempertanyakan keputusan dewan juri. Calon peserta seperti di "bungkam" kebebasan berpendapatnya jika dewan juri sudah mengeluarkan "jurus maut" nya yang satu itu.
Konsistensi yang saya maksudkan di sini adalah kesesuaian antara kriteria lomba blog dengan output yang dihasilkan atau dikirimkan para pesertanya. Saya beri contoh mudah : Jika yang dinilai adalah postingan atau konten artikel maka dewan juri tidak perlu buang waktu menelanjangi desain (design) atau keindahan bangunan sebuah blog karena bukan lomba desain blog. Jadi jangan tertukar. Lomba blog yang utamanya adalah artikel justru malah yang keluar sebagai pemenang adalah blog yang indah, canggih dan gemerlapan bentuk fisiknya
Dewan Juri Penilai
Dalam sebuah lomba apa pun jenisnya tentu kriteria penilaian dibuat oleh dewan juri yang harus dipatuhi oleh para peserta lombanya. Dalam sebuah kompetisi atau lomba blog, tentu dewan juri membuat kriteria atau syarat apa saja yang harus dipatuhi oleh para pesertanya.
Jika para peserta lomba blog tidak memenuhi butir butir persyaratan dan syarat ketentuan yang dibuat oleh dewan juri maka ancaman diskualifikasi atau pembatalan kepesertannya dalam lomba bisa diaktifkan. Juri tentu berhak membatalkan calon peserta karena dianggapnya abuse (melanggar) syarat dan ketentuan lomba blog yang sudah ditetapkan dewan Juri
Dalam sebuah lomba Blog mana pun sangat tidak elok jika Juri hanya satu orang saja. Ini menimbulkan dugaan atau sangka buruk pada peserta terhadap kinerja dan sportifitas juri dalam sebuah lomba. Jika juri hanya 1 (satu) orang saja sangat berpotensi penilaian berdasarkan feeling sang juri atau potensi subyektifitasya sangat besar.
Hal semacam ini sebaiknya disadari oleh para penyelenggara lomba blog sebelum kegiatan lomba ini benar benar di gelar dan diikuti oleh umum. Para peserta berhak tahu kondite, kredibilitas dan kapasitas dewan juri lomba. Kalau perlu umumkan siapa nama nama dewan juri nya, apa profesi mereka sehari hari selain sebagai juri. Itu jauh lebih memberikan kepuasan semua pihak
Penghargaan atau Hadiah Pemenang
Hadiah uang atau fresh money masih menjadi idaman para peserta lomba blog. Memang pada umumnya hadiah bagi para pemenang lomba blog selain daripada sertifikat ataupun piala hadiah uang merupakan dambaan bagi para pemenang atau para juara lomba.
Ukuran besar kecilnya nominal hadiah uang bagi para pemenang bisa menjadi hal yang lain yang masih bisa didiskusikan kembali. Ukuran nominal hadiah uang sebenarnya relatif. Tergantung dari cakupan lomba itu sendiri apakah lokal atau bersifat nasional. Makin tinggi level lomba sampai penyelenggaraan ke tingkat nasional , maka hadiah uang akan lebih besar lagi. Saya kira inilah analogi saya.
Bagaimana dengan sertifikat pemenang atau piagam penghargaan? Walau hakikatnya berupa selembar surat keterangan pemenang bertanda tangan panitia penyelenggara beserta stempelnya, tetap diburu para blogger. Mengapa? Karena selembar surat keterangan (piagam pemenang atau sertifikat kejuaraan lomba) menjadi nilai tambah bagi sang blogger itu sendiri. Piagam lomba blog atau sertifikat juara blog bisa menaikan"gengsi" atau "pasaran"sang blogger di mata masyarakat. Terlebih bagi blogger yang punya jasa desain blog tentu akan menaikkan reputasinya port folio nya. Trust me. Percayalah
Timbul pertanyaan mengelitik. Apakah nominal hadiah lomba blog yang berupa hadiah uang disosialisasikan terlebih dahuu kepada para peserta?. Apakah panitia penyelenggara lomba blog harus atau wajib mencantumkan hadiah hadiah apa yang akan mereka dapatkan jika berhasil menjadi juara 1, 2 atau 3?. Silahkan sahabat blogger memberikan tanggapannya atas 2 poin pertanyaan dalam artikel ini. Saya akan mencoba menyampaikan pandangan dan pendapat saya untuk menjawab dua pertanyaan di atas.
Pendapat pertama saya : Sebaiknya diumumkan.
Saya punya alasannya. Jika hadiah hadiah diumumkan, maka dampak positifnya para peserta lomba akan lebih bersemangat. Karena hadiah hadiah sudah jelas terpampang didepan mata. Namun hal berbeda akan terjadi jika panitia penyelenggara lomba Blog tidak mendapatkan bantuan dana dari sponsor. Ini lazim jika panitia penyelenggara tidak menganggarkan hadiah hadiah pemenang diambil dari pos budgetnya sendiri melainkan full bergantung sepenuhnya pencairan dari sponsor.
Jika hal ini terjadi dimana para peserta yang sudah gembira berhasil memenangkan kompetisi atau lomba blog tentu akan berharap segera menerima hadiah yang sudah menjadi HAK nya itu. Para pemenang lomba tentu akan merasa kecewa jika mereka harus menunggu sampai hadiah dari sponsor cair dan baru diberikan kepada mereka. Sampai berapa lama hadiah itu bisa mereka terima? Sampai berapa lama mereka harus menunggu apa yang menjadi haknya itu?
Dalam pandangan saya seharusnya ini tidak boleh terjadi. Para peserta atau para pemenang nantinya tidak perlu diajak ikutan pusing. Panitia penyelenggara lomba blog lah yang harusnya yang pusing.
Para peserta tidak mau tau. Mereka hanya tau begitu dinyatakan menang hadiah ya diterima. That the way it goes (memang seharusnya begitu) Kalau hadiah lomba nya saja belum ada, belum tersedia atau belum cair dari sponsor, sebaiknya lomba blog ditunda waktu penyelenggaraannya. Jangan dibiasakan tradisi yang tidak santun inisebab akan menjadi preseden buruk untuk penyelenggaraan (lomba) serupa dimasa yang akan datang. (Asep Haryono)
![]() |
PRESENTASI : Dalam sebuah lomba blog, para peserta kadang diminta untuk mempresentasikan hasil karyanya di depan dewan juri seperti pada foto ini saat saya ikut dalam lomba blog ICT Kubu Raya tahun 2013. Foto IST |