Quantcast
Channel: Asep Haryono Personal Blog From Indonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4758

Buka Puasa di Jalan

$
0
0
Catatan Asep Haryono


Ketika saya harus mengambil 2 dus Milagros ke Stokis pak Sugiyanto yang berada di jalan Tanjung Pura Pontianak kemarin (Sabtu 11 Junii 2016) sekitar pukul 17.00 WIB, saya sudah perkirakan ini kemungkinan besar akan "pecah" puasa di jalan.  Maksudnya berbuka puasanya di jalan.  

Sekedar informasi saja letak rumah saya di Komplek Duta Bandara Supadio (arah keBanda Udara Internasional Supadio) itu sekitar 20 menit di jalan.  Jadi kemungkinan besar Buka Puasa on the road alias di jalan.

Apalagi saya harus "tawaf" alias bolak balik angkut nya dikit dikit.  Jadi begitu ngangkut 3 dus berikutnya jam ditangan saya sudah menunjukkan pukul 17.48 WIB waktu Berbuka Puasa untuk wilayah kota Pontianak dan sekitarnya waktu itu.   Padahal belum sempat ke Pasar Juadah untuk membeli buka puasa, namun sudah kepepet berada di jalan dan pas berhentinya di simpang lampu merah Gajah Mada - Graha Kopri   

Namun alhamdulillah, sekelompok anak muda yang entah dari kelompok mana (LSM, NGO atau komunitas) karena tidak sempat melihat logo dan tulisan yang ada di bahu dan punggu beberapa pemuda itu.  Mereka sontak membagikan Takjil untuk berbuka Puasa di jalan bagi pengendara yang belum sempat berhenti pas di saat berkumandangnya Adzan Magrib tanda waktu menyegerakan berbuka.   

Satu bungkus saya  terima di jalan waktu itu.  Sederhana saja isinya berupa 1 air mineral kemasan gelas, 1 buah kue manis , 1 buah kue basah dan lemper.  Tidak pula permen dan tisu kertas.   Alhamdulillah.  Luar biasa nikmatnya.  Saya sempat mengambil gambar (foto) di saat itu dan dua buah fotonya pun saya unggah di halaman ini.   Ini foto fotonya :

TAKJIL :  Buka Puasa On  The Road yang dilakukan sekelompok anak muda patut diapresiasi.  Membagikan Takjil bagi pejalan dan oengendara.  Foto Asep Haryono
TAKJIL :  Buka Puasa On  The Road yang dilakukan sekelompok anak muda patut diapresiasi.  Membagikan Takjil bagi pejalan dan oengendara.  Foto Asep Haryono


Namun alhamdulillah, sekelompok anak muda yang entah dari kelompok mana (LSM, NGO atau komunitas) karena tidak sempat melihat logo dan tulisan yang ada di bahu dan punggu beberapa pemuda itu.  Mereka sontak membagikan Takjil untuk berbuka Puasa di jalan bagi pengendara yang belum sempat berhenti pas di saat berkumandanbnya Adzan Magrib tanda waktu menyegerakan berbuka.   

Satu bungkus saya  terima di jalan waktu itu.  Sederhana saja isinya berupa 1 air mineral kemasan gelas, 1 buah kue manis , 1 buah kue basah dan lemper.  Tidak pula permen dan tisu kertas.   Alhamdulillah.  Luar biasa nikmatnya.  Saya sempat mengambil gambar (foto) di saat itu dan dua buah fotonya pun saya unggah di halaman ini.   
 
GRATIS:  Sekelompok anak muda ini patut diapresiasi.  Membagikan Takjil bagi pejalan dan oengendara untuk segera berbuka puasa.  Foto Asep Haryono
GRATISSekelompok anak muda ini patut diapresiasi.  Membagikan Takjil bagi pejalan dan oengendara untuk segera berbuka puasa.  Foto Asep Haryono




Saya senang sekali akhirnya bisa segera berbuka puasa begitu terdengar alunan kumandang Adzan Maghrib.   Selebihnya atau buka puasa yang sesungguhnya bisa saya lakukan begitu sesampainya di rumah.  Yang penting saat dikumandangkan Adzan Magrib tanda waktu berbuka puasa, saya bisa menyegerakan berbuka puasa tepat pada waktunya.  

Saya sangat menghargai peran serta mereka dalam membagikan Takjil Buka Puasa di jalan seperti ini karena saya yakin ada banyak pengendara , pejalan kaki, atau Musafir  yang memang sedang menjalankan ibadah Puasa Ramadhan, namun harus berbuka di jalan.   Kadang saya berpikir :  Bagi bagi Takjil on the road tentu memakai budget atau angggaran tentunya.  Darimana mereka memperoleh anggaran untuk membagikan Takjil di jalanan? Apakah dari sponsor atau dari koce mereka sendiri. 


Walau konten Takjil yang dibagikan kepada pengendara, pejalan kaki di jalananan dan lampi merah sangat sederhana (1 gelas air mineral, dan 2 buah kue manis) namun saya melihat bukan nilai makanannnya   Tapi niat yang ikhlas untuk berbagi kebahagiaan dalam berbuka puasa bagi sesama itu yang luar biasa.  Sangat positif dan inspiratif.   Bukan lagi pahala yang sudah menanti mereka yang menyediakan buka puasa, Allah SWT sudah menjanjikannya    Allah SWT tidak pernah mengingkari janji.

Saya yakin itu, dan puluhan bahkan ratusan orang setiap harinya bisa saja berbuka puasa di Jalanan.  Namun juga pengendara atau pejalan kaki tidak berharap bertemu dengan mereka tentunya  Ada persiapan juga harus dilakukan sendiri.  Minimal membawa sendiri makanan ringan dan minumannya untuk kalau kalau harus berbuka puasa di jalan.  (Asep Haryono)

Viewing all articles
Browse latest Browse all 4758

Trending Articles