Quantcast
Channel: Asep Haryono Personal Blog From Indonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4758

Semoga Allah Mengampuni Adik Adiku

$
0
0
Kubu Raya.  Di bulan Suci Ramadhan ini jika masih hidup mungkin FS (12) dan FR (9) sedang ceria cerianya mengisi amaliah di bulan Suci Ramadhan. Bermaion dengan rekan sebayanya. Pergi Shalat Tarawih di Masjid, dan bersantap buka puasa dengan dua saudara laki lakinya dan juga kedua orangtuanya Dita Oepriarto dan Puji Kuswati.

Sayangnya ini hanyalah tinggal kenangan saja.  Satu keluarga itu sudah tewas meledakkan diri, menjadi pembom bunuh diri yang menyerang tiga Gereja di Surabaya beberapa hari yang lalu.   Bahkan jasad 1 keluarga ini sudah dikebumikan.  Saya tidak membahas aksi mereka.  Saya hanya menyoroti kisah pilu kedua anak perempuan yang menjadi korbanm Doktrin sesat kedua orangtuanya.  Semoga Allah SWT mengampuni kalian adik adikku FS dan FR

SUDAH TIADA : Inilah FS dan FR yang ikut bersama ibunya menjadi pelaku bom bunuh diri. Mereka bertiga sudah tiada.  Wajah diblurkan demi menghargai privacy.  Foto dari Internet
SUDAH TIADA : Inilah FS dan FR yang ikut bersama ibunya menjadi pelaku bom bunuh diri. Mereka bertiga sudah tiada.  Wajah diblurkan demi menghargai privacy.  Foto dari Internet

Catatan : Bomber Puji Kuswati yang tega mengajak kedua anak perempuannya yang masih kecil kecil untuk meledakkan diri di GKI Surabaya 
di Jalan Diponegoro Surabaya.  Puji Kuswati sengaja mengajak  dua anak perempuan itu dengan melilitkan di pinggangnya masing masing. Mereka bertiga tewas seketika.  Berita selengkapnya - Kapolri: Pelaku Bom Bunuh Diri juga Lilitkan Bom di Kedua Anaknya

Sampai sekarang ini saya masih digelayuti perasaan sedih dan masih tidak percaya ada anak anak yang masih kecil kecil dipaksa menuruti kemauan kedua orang tuanya menjadi bomber, menjadi pelaku bom bunuh diri.  Apa yang ada dibenak kedua orang tuanya saat itu. 

Dimana naluri keibuan Puji Kuswati yang tega mengajak kedua putri kecilnya yang manis manis itu untuk menjadi pelaku bom bunuh diri? Mengapa harus mengajak anak anak kecil yang tidak tau menahu ini?  Begitu mengerikannya doktrin Radikal ini . 

Salah satu media online bahkan menyebut tindakan Puji Kuswati yang mengorbankan kedua anak perempuannya yang masih kecil sebagai pelaku bom bunuh diri jauh lebih berani bahkan dari pejuang ISIS sekalipun.  Media itu menyebut bahkan combatan atau petempur ISIS sekalipun tidak akan mengobankan anggota keluarga mereka untuk menjadi pembom bunuh diri.  Apa yang salah dari semua ini?

Andai saja Puji Kuswati masih hidup tentu dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya terhadap kedua anak perempuannya. Sayangnya Puji Kuswati sendiri juga pelaku pembom bunuh diri dan bersama sama tewas dengan kedua buah hatinya yang cantik dan menggemaskan itu. 

Dari sini kita merasakan betapa dahsyat dan mengerikkannya dampak paham Radikal yang ditanamkan kepada anak anaknya itu.  Kita merasa sedih dan prihatin, anak anak yang manis dan lucu lucu itu harus menjadi korban doktrin radikal kedua orang tuanya.

Saya pribadi juga masih diliputi kesedihan yang mendalam dan prihatin yang sedalam dalamnya. Karena saya juga punya anak perempuan yang sama usianya dengan FR, 9 tahun. Kini dua bocah perempuan nan cantik dan lucu itu sudah tiada. Ikut tewas, dan menjadi korban doktrin kedua orangtuanya. Semoga Allah Mengampuni mu wahai Adik Adiku 
(Asep Haryono)

Viewing all articles
Browse latest Browse all 4758

Trending Articles