Tim crash team yang merupakan gabungan personel Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio dan Insub berhasil menyelamatkan seorang penerbang pesawat Hawk 100/200, Rabu (9/5). Pilot dari Skadron Udara 1 Elang Khatulistiwa mengalami crash sesaat mendarat di runway Lanud Supadio.
Kejadian yang tidak diduga ini mendapat penanganan dari tim crash yang beranggotakan unsur Baseops, unsur Pemadam Kebakaran (PK), Intelijen, Skadud 1, Satpomau, tim kesehatan dari RSAU dr. M. Sutomo dan tim SAR dari Batalyon 465 Paskhas serta pendukung lainnya. Mereka dengan sigap dan cekatan menangani crash tersebut sesuai tugas pokok masing-masing, mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengevakuasi korban ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSAU guna diberikan pertolongan lebih lanjut.
Peristiwa tersebut diatas, bukan kejadian sebenarnya namun skenario dalam latihan Crash Team di Lanud Supadio. Latihan ini melibatkan semua unsur yang mendukung penerbangan serta diikuti oleh 55 personel.
Kepala Seksi Operasi dan Latihan (Kasiopslat) Dinas Operasi (Disops) Lanud Supadio Letkol Pnb IGN Adri Brata mengatakan latihan crash team merupakan latihan yang dilaksanakan secara rutin dan akan terus kita latihkan dengan harapan agar anggota yang terlibat dalam unsur crash team dapat mengetahui tugas dan fungsinya bila terjadi accident pesawat.
“Dengan adanya latihan ini, maka personel dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengatasi accident pada pesawat. Disisi lain, bila anggota piawai dalam mengatasi accident ini tentunya kerugian jiwa dan meteriil dapat diatasi paling tidak dikurangi,” ujarnya.
Komandan Pangkalan TNI AU (Danlanud) Supadio Marsekal Pertama (Marsma) TNI Minggit Tribowo, S.IP mengapresiasi latihan crash team yang dilaksanakan oleh anggota Lanud Supadio dan Insub. Para personel sangat cekatan dalam menangani kecelakaan pesawat.
“Personel yang terlibat latihan ini sangat sigap dan terampil, mereka sudah tahu akan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing. Sehingga bila ada crash dapat ditangani dengan cepat, baik dan benar,” jelas Danlanud.
Danlanud menambahkan, dengan adanya latihan yang rutin, dapat meningkatkan profesional personel sehingga mengurangi kerugian meteriil maupun immateriil.
“Selain itu, latihan ini juga bertujuan untuk mencapai koordinasi yang terpadu, pada setiap unsur yang terlibat dalam menanggulangi incident maupun accident pesawat,” pungkasnya. (Sumber Kepala Penerangan Pangkalan TNI AU Supadio. (Sumber: Kepala Penerangan Pangkalan TNI AU Supadio)
Kejadian yang tidak diduga ini mendapat penanganan dari tim crash yang beranggotakan unsur Baseops, unsur Pemadam Kebakaran (PK), Intelijen, Skadud 1, Satpomau, tim kesehatan dari RSAU dr. M. Sutomo dan tim SAR dari Batalyon 465 Paskhas serta pendukung lainnya. Mereka dengan sigap dan cekatan menangani crash tersebut sesuai tugas pokok masing-masing, mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengevakuasi korban ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSAU guna diberikan pertolongan lebih lanjut.
Peristiwa tersebut diatas, bukan kejadian sebenarnya namun skenario dalam latihan Crash Team di Lanud Supadio. Latihan ini melibatkan semua unsur yang mendukung penerbangan serta diikuti oleh 55 personel.
 |
| Sumber Foto : Kepala Penerangan Pangkalan TNI AU Supadio |
 |
| Sumber Foto : Kepala Penerangan Pangkalan TNI AU Supadio |
Kepala Seksi Operasi dan Latihan (Kasiopslat) Dinas Operasi (Disops) Lanud Supadio Letkol Pnb IGN Adri Brata mengatakan latihan crash team merupakan latihan yang dilaksanakan secara rutin dan akan terus kita latihkan dengan harapan agar anggota yang terlibat dalam unsur crash team dapat mengetahui tugas dan fungsinya bila terjadi accident pesawat.
“Dengan adanya latihan ini, maka personel dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengatasi accident pada pesawat. Disisi lain, bila anggota piawai dalam mengatasi accident ini tentunya kerugian jiwa dan meteriil dapat diatasi paling tidak dikurangi,” ujarnya.
Komandan Pangkalan TNI AU (Danlanud) Supadio Marsekal Pertama (Marsma) TNI Minggit Tribowo, S.IP mengapresiasi latihan crash team yang dilaksanakan oleh anggota Lanud Supadio dan Insub. Para personel sangat cekatan dalam menangani kecelakaan pesawat.
“Personel yang terlibat latihan ini sangat sigap dan terampil, mereka sudah tahu akan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing. Sehingga bila ada crash dapat ditangani dengan cepat, baik dan benar,” jelas Danlanud.
Danlanud menambahkan, dengan adanya latihan yang rutin, dapat meningkatkan profesional personel sehingga mengurangi kerugian meteriil maupun immateriil.
“Selain itu, latihan ini juga bertujuan untuk mencapai koordinasi yang terpadu, pada setiap unsur yang terlibat dalam menanggulangi incident maupun accident pesawat,” pungkasnya. (Sumber Kepala Penerangan Pangkalan TNI AU Supadio. (Sumber: Kepala Penerangan Pangkalan TNI AU Supadio)