Kubu Raya. Internet tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia di planet bumi ini. Nyaris semua sendi kehidupan manusia jaman now sekarang ini tidak lepas dari penggunaan internet terutama untuk keperluan mencari informasi dan juga sekaligus sebagai sarana mencari hiburan. Jangankan anda, anak usia sekolah sekarang ini sudah gandrung dengan sosial media.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh APJII pada tahun 2016 misalnya menunjukkan terdapat lebih dari 132.7 juta pengguna internet aktif di Indonesia. Adapun 5 (lima) besar daripada tujuan orang menggunakan internet di Indonesia pertama, sosial media , kedua pesan instan, ketiga, membaca berita, keempat, mencari data dan informasi dan yang kelima adalah untuk streaming video.
Baca juga Waspada Postingan mu
Data dari KOMINFO juga menyebutkan bahwa dari 132.7 juta pengguna Internet aktif di Indonesia tersebut 18.4 % atau sekitar 24 juta pengguna internet aktif berusaia antara 10 tahun hingga 24 tahun. Usia usia ini identik dengan usia anak sekolah dari jenjang bangku SD hingga ke jenjang SMA dan pada tingkatan bangku perguruan tinggi (Mahasiswa). Remaja dalam hal ini menjadi salah satu target yang ditengarai sebagi pengguna internet aktif di Indonesia yang juga menjadi sararan para produsen
Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa penggunaan Internet untuk tujuan mencari hiburan dan informasi yang sekarang bersifat jurasik dan masif melanda segala usia mulai dari anak usia sekolah hingga dewasa inii tidak luput menyisakan persoalan besar.
Baca juga Membumikan Gerakan Revolusi Mental di Indonesia
Selain dampak positif daripada penggunaan Internet di Indonesia yang sangat terasa manfaatnya, juga menimbulkan dampak negatif yang tidak dapat dibendung lagi. Berikut ini adalah 3 (tiga) besar dampak buruk sekaligus dampak baiknya dalam hal penggunaan Internet di Indonesia
Dari 3 (tiga) besar dampak buruk dan juga sekaligus kebaikannya dalam hal memanfaatkan internet adalah kurangnya sosialisasi dalam keluarga. Kini untuk berbicara kepada anak saja sudah menggunakan saluran Whassup padahal hanya berbeda dinding dan tinggal dalam satu rumah. Internet mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
Orang yang berada ribuan kilometer jauhnya atau berbeda pulau dapat dihubungi secepatnya bahkan dalam hitungan per second (per detik). Dengan menggunakan saluran komunikasi berbasis internet seperti Whassup, BBM , Twitter, Linkedin , dan Instagram (IG).
Jarak ribuan kilometer atau ribuan mill kini sudah tidak ada artinya lagi. Orang kini bisa dihubungi dan menghubungi satu sama lainnya dalam hitungan per detik dengan menggunakan internet.
Begitu pula sebaliknya, dampak buruk pun menghampiri. Seorang ibu memanggil anaknya untuk dimintai tolong membuang sampah tidak perlu lagi harus berteriak teriak memanggil namanya karena sudah bisa “menegur” nya melalui saluran SMS, BBM, Twitter bahkan melalui saluran Whassup padahal mereka hanya dibedakan “pemisah” berupa dinding kamar saja. Orang sekarang cenderung keberatan ketinggalan gawai (handphone) daripada ketinggalan uang. (Dari Berbagai Sumber)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh APJII pada tahun 2016 misalnya menunjukkan terdapat lebih dari 132.7 juta pengguna internet aktif di Indonesia. Adapun 5 (lima) besar daripada tujuan orang menggunakan internet di Indonesia pertama, sosial media , kedua pesan instan, ketiga, membaca berita, keempat, mencari data dan informasi dan yang kelima adalah untuk streaming video.
Baca juga Waspada Postingan mu
Data dari KOMINFO juga menyebutkan bahwa dari 132.7 juta pengguna Internet aktif di Indonesia tersebut 18.4 % atau sekitar 24 juta pengguna internet aktif berusaia antara 10 tahun hingga 24 tahun. Usia usia ini identik dengan usia anak sekolah dari jenjang bangku SD hingga ke jenjang SMA dan pada tingkatan bangku perguruan tinggi (Mahasiswa). Remaja dalam hal ini menjadi salah satu target yang ditengarai sebagi pengguna internet aktif di Indonesia yang juga menjadi sararan para produsen
![]() |
BROWSING : Aktifitas di dunia maya memang mengasyikan asal wasoada. Waspada postingan mu. Foto Asep Haryon |
Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa penggunaan Internet untuk tujuan mencari hiburan dan informasi yang sekarang bersifat jurasik dan masif melanda segala usia mulai dari anak usia sekolah hingga dewasa inii tidak luput menyisakan persoalan besar.
Baca juga Membumikan Gerakan Revolusi Mental di Indonesia
Selain dampak positif daripada penggunaan Internet di Indonesia yang sangat terasa manfaatnya, juga menimbulkan dampak negatif yang tidak dapat dibendung lagi. Berikut ini adalah 3 (tiga) besar dampak buruk sekaligus dampak baiknya dalam hal penggunaan Internet di Indonesia
- Pendidikan Berbasis Jaringan. Dalam bidang pendidikan sekarang ini. Proses belajar dan mengajar yang selama ini menggunakan sistim manual dalam ruangan kelas maupun di luar kelas secara fisik kini mulai sedikit demi sedikit menggunakan sistim proses belajar mengajar berbasis jaringan internet yakni secara daring (online).
Orang belajar sekarang ini bisa dilakukan secara long distance (jarak jauh) bahkan tenaga pengajar atau guru juga sudah mulai dilengkapi (bukan menggantikan fungsi dan tugas guru-red) dengan perangkat modul pembelajaran atau bahan pelajaran yang bisa diunduh (download). Guru bisa mengawasi hasil kerja para siswanya secara real time dan jarak jauh begitu pula halnya para siswa dapat “hadir” dalam kelas berbasis internet - Bersosialisasi melalui Sosial Media. Sudah lama kita mengenal sosialisasi masyarakat atau acara kumpul keluarga secara fisik. Tatap muka antara satu orang dengan beberapa orang dilakukan dalam sebuah pertemuan dimana setiap orang dapat kontak langsung dan berinteraksi dengan orang lainnya seperti arisan , belajar bersama, ronda kampung, dan masih banyak lagi lainnya.
Sosialisasi berbasis face to face yang melibatkan kontak fisik secara langsung kini sudah bisa digantikan secara daring (online) dengan menggunakan media pertemuan berbasis internet seperti membentuk group di BBM, hingga WA maupun melalui forum forum online lainnya. Kini orang sudah tidak perlu lagi hadir dalam pertemuan sesungguhnya dan tidak perlu hadir secara fisik karena sudah dapat “hadir” dalam jaringan atau group berbasis internet. - Berbelanja Berbasis Internet. Dalam hal ini jual beli yang selama ini dilakukan di tempat (on location) seperti di pasar tradisional, supermarket, mall , bahkan dalam warung maupun kedai (cafe) sudah mulai merambah dengan berbelanja secara daring (shopping online).
Untuk membeli dan atau menjual barang selain dilakukan secara langsung dengan interaksi antara penjual dan pembeli kini sudah mulai marak menggunakan internet melalui sebuah toko online dan pemesanan atau pengiriman barang dari produsenkepada konsumen bisa dilakukan secara cepat. Berbelanja secara daring dengan secara manual memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangannya yang kelak akan saya coba bahas pada kesempatan yang lain.
Dari 3 (tiga) besar dampak buruk dan juga sekaligus kebaikannya dalam hal memanfaatkan internet adalah kurangnya sosialisasi dalam keluarga. Kini untuk berbicara kepada anak saja sudah menggunakan saluran Whassup padahal hanya berbeda dinding dan tinggal dalam satu rumah. Internet mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
Orang yang berada ribuan kilometer jauhnya atau berbeda pulau dapat dihubungi secepatnya bahkan dalam hitungan per second (per detik). Dengan menggunakan saluran komunikasi berbasis internet seperti Whassup, BBM , Twitter, Linkedin , dan Instagram (IG).
Jarak ribuan kilometer atau ribuan mill kini sudah tidak ada artinya lagi. Orang kini bisa dihubungi dan menghubungi satu sama lainnya dalam hitungan per detik dengan menggunakan internet.
Begitu pula sebaliknya, dampak buruk pun menghampiri. Seorang ibu memanggil anaknya untuk dimintai tolong membuang sampah tidak perlu lagi harus berteriak teriak memanggil namanya karena sudah bisa “menegur” nya melalui saluran SMS, BBM, Twitter bahkan melalui saluran Whassup padahal mereka hanya dibedakan “pemisah” berupa dinding kamar saja. Orang sekarang cenderung keberatan ketinggalan gawai (handphone) daripada ketinggalan uang. (Dari Berbagai Sumber)